Peminat Prodi D4 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis UNP Terus Meningkat, Peluang Kerja Geospasial Makin Terbuka Lebar

Peminat Prodi D4 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis UNP Terus Meningkat, Peluang Kerja Geospasial Makin Terbuka Lebar

Padang (14/4) — Program Studi D4 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (PJSIG) Sekolah Vokasi Universitas Negeri Padang (UNP) menunjukkan tren peningkatan peminat dalam seleksi jalur SNBT & UTBK tahun 2025. Berdasarkan data resmi HUMAS UNP, Prodi D4 PJSIG yang dikategorikan dalam rumpun penginderaan jauh dan sistem informasi geografis tercatat meraih 506 pendaftar, dan menempati peringkat ke-14 dari 20 program studi vokasi terfavorit di UNP.

Kenaikan ini mencerminkan makin kuatnya minat generasi muda terhadap dunia geospasial, khususnya pada program pendidikan vokasi yang menekankan keahlian praktis dan aplikatif. Prodi D4 PJSIG UNP merupakan satu-satunya program studi vokasi di bidang geospasial di Pulau Sumatera, sekaligus menjadi pelopor pendidikan vokasi geospasial di Indonesia.

Direktur Sekolah Vokasi UNP, Dr. Yudi Antomi, M.Si, menyambut baik tren ini dan menyatakan bahwa perkembangan dunia vokasi saat ini sedang memasuki fase krusial, di mana kebutuhan terhadap tenaga ahli terapan di bidang teknologi digital, spasial, dan sistem informasi meningkat secara signifikan. “Program vokasi tidak lagi diposisikan sebagai alternatif, tetapi justru menjadi ujung tombak dalam menyiapkan SDM yang langsung siap pakai di tengah arus transformasi digital dan industri berbasis data,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa tidak hanya PJSIG, beberapa program studi lainnya di bawah Sekolah Vokasi UNP juga menunjukkan peminat tinggi, seperti Manajemen Pajak, Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan (IPK), Akuntansi, Manajemen Perdagangan, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (PJSIG), Animasi, Teknologi Kosmetik. Hal ini menandakan semakin besarnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan vokasi di UNP.

Koordinator Program Studi D4 PJSIG UNP, Dian Adhetya Arief, S.Si., M.Si., menambahkan bahwa prodi ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan kombinasi keterampilan teknis dan pemahaman spasial yang kuat. “Kami menyiapkan mahasiswa untuk mampu menjawab tantangan pemetaan modern, pengelolaan data spasial, serta mendukung pembangunan berbasis bukti lapangan di berbagai sektor,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Laboratorium Aerial Survey & Geospatial Computing SV UNP, Dedy Fitriawan, M.Si., menyampaikan bahwa penguasaan teknologi terkini menjadi keunggulan utama prodi ini. “Mahasiswa PJSIG dibekali dengan keterampilan pengolahan citra satelit, fotogrametri berbasis UAV, serta analisis spasial menggunakan machine learning dan deep learning. Mereka juga terlatih dalam survei GNSS darat dan udara, pemrograman Python untuk geospasial, serta penguasaan software terkini berbasis AI untuk pemetaan dan deteksi spasial otomatis,” ungkapnya.

Peluang kerja lulusan D4 PJSIG terbuka luas di berbagai sektor seperti pertanahan, tata ruang, kehutanan, energi, mitigasi bencana, pemetaan digital, hingga pengembangan smart city. Lulusan juga dibekali dengan kemampuan operasional UAV (drone), penguasaan software pemetaan terkini, serta kompetensi pengolahan citra digital dan sistem jaringan informasi spasial.

Dengan dukungan laboratorium Aerial Survey dan Geospatial Computing, serta kolaborasi dengan instansi dan industri geospasial nasional, Prodi D4 PJSIG UNP siap mencetak tenaga vokasi yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing secara global.

Pertanyaannya kemudian, benarkah tren peningkatan ini mencerminkan dampak langsung dari tata kelola yang kini lebih fokus dan spesifik di bawah naungan Sekolah Vokasi? Mungkin perlu kita dengarkan langsung testimoni dari mahasiswa baru nantinya—dan tentu, waktu yang akan menjawab. Sebuah tanda tanya yang layak untuk direnungkan bersama(Df).

https://www.instagram.com/p/DIagXP2Jscn/?utm_source=ig_web_copy_link