Sejalan dengan ditetapkannya animasi dan game oleh pemerintah sebagai salah satu bagian dari pilar pengembangan industri kreatif yang merupakan suatu momentum kuat dalam memajukan industri animasi dan game di Indonesia. Hal ini yang juga merupakan faktor pendorong bangkitnya pelaku kreatif untuk berlomba-lomba memajukan industri animasi. Akan tetapi untuk membangkitkan industri animasi di indonesia masih cukup banyak masalah yang harus dihadapi oleh pelaku industri animasi, salah satu diantaranya adalah ketersediaan sumber daya manusia kompeten yang masih sangat terbatas.
Data BPS 2015, jumlah pelaku animasi yang tergabung dengan sektor film, video, dan fotografi tercatat hanya sebesar 63.775 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 244,5 juta jiwa yaitu 1 : 3.834. Percepatan pertumbuhan industri animasi di indonesia dimulai tahun 2000, tercatat sejak tahun 2000-an hingga tahun 2014 terdapat 21 studio animasi profesional yang tercatat oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, belum termasuk studio animasi kecil dan menengah. Hingga saat ini semakin banyak studio animasi besar yang tumbuh di indonesia yang tentunya berpengaruh terhadap kebutuhan sumber daya manusia kreatif bidang animasi. Studio animasi di kota padang juga sudah mulai tumbuh, berdasarkan data yang didapat dari Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI) Sumbar tercatat sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 terdapat 8 Studio Animasi. 2 diantaranya adalah studio tingkat menengah yang sudah memiliki izin usaha yaitu Piapi Animation yang berfokus mengerjakan project animasi dalam negeri seperti serial kiko manusia ikan dan serial riska dan si gembul serta Kenaris Animation yang berfokus mengerjakan project animasi dari luar negeri.
Banyaknya kebutuhan terhadap pelaku-pelaku animasi baru saat ini menjadi dasar yang kuat untuk dibentuknya prodi DIV Animasi demi menghasilkan sumber daya manusia dalam bidang animasi yang berkualitas. Selain meningkatnya jumlah kebutuhan terhadap pelaku animasi baru saat ini, jumlah peminatan dan lulusan bidang Animasi, Multimedia, Desain, Film dan Fotografi di SMK yang berada di lingkungan LLDIKTI Wilayah X juga meningkat. Berdasarkan data yang didapat dari laman http://datapokok.ditpsmk.net/ tercatat jumlah siswa smk bidang industri kreatif Animasi, Multimedia, Desain, Film dan Fotografi adalah 3.624 siswa pada tahun 2018. Sebanyak 1.812 siswa berasal dari provinsi Sumatera Barat. Sedangkan Institusi Pendidikan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah X yang memiliki Program Studi Animasi hanya di Politeknik Negeri Batam. Sedangkan di wilayah Sumatera Barat belum ada institusi pendidikan tinggi yang membuka Program Studi Animasi. Universitas Negeri Padang memiliki potensi untuk menjawab tantangan dalam menyediakan dan mengembangkan tenaga profesional di bidang Animasi dan game melalui usulan Program Studi Diploma IV bidang Animasi.
Dalam berjalannya proses pendirian Program Studi DIV Animasi Universitas Negeri Padang, beberapa pihak yang ikut berperan dalam mengawal kualitas dan Substansi keilmuan secara khusus dalam aspek kurikulum adalah MOU (No. 3050/UN35/KS/2018) antara Universitas Negeri Padang dan Balai Diklat Industri Denpasar dalam bidang pendidikan dan pengembangan SDM dalam bidang Animasi dan Industri Kreatif. Kerjasama nyata UNP dengan BDI Denpasar yaitu terlaksananya Pelatihan Gerak Animasi 3D bagi sivitas akademika selingkungan UNP, baik bagi mahasiswa maupun dosen yang diselenggrakan di UNP bulan juli tahun 2018. Asosiasi industri animasi dan kreatif Indonesia (AINAKI) juga turut andil dalam melakukan kontrol terhadap kualitas dan substansi keilmuan di Prodi DIV Animasi UNP kedepanya.